Prodi Magister Akuntansi Syariah UIN Suka Gelar Workshop Kurikulum

Prodi Magister Akuntansi Syariah UIN Suka Gelar Workshop Kurikulum

Yogyakarta, 28 Oktober 2025 — Program Studi Magister Akuntansi Syariah (Maksy) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Penetapan Kurikulum sebagai upaya strategis menyesuaikan kurikulum dengan tantangan industri dan perkembangan keilmuan terkini. Kegiatan ini menghadirkan akademisi dan praktisi terkemuka untuk memberikan masukan komprehensif.


Workshop dibuka secara resmi oleh Dekan FEBI UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Misnen Ardiansyah, S.E., M.Si., Ak., CA., ACPA. . Dalam sambutannya, Prof. Misnen menyampaikan bahwa peninjauan kurikulum adalah keharusan agar lulusan Maksy memiliki kompetensi yang relevan, baik secara keilmuan Syariah maupun profesionalitas akuntansi global.

Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama yang mewakili berbagai perspektif:

  1. Prof. Dr. Achmad Firdaus, M.Si. (Guru Besar Ekonomi Syariah, Universitas Tazkia), yang fokus pada landasan etis.
  2. Dr. Kusharyanti, S.E., M.Si. (Akademisi, UPN Veteran Yogyakarta), yang memberikan masukan dari perspektif metodologi dan riset.
  3. Dr. Ahim Abdurrahim, SE., M.Si., Ak., CA., SAS. (Mewakili Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah DIY), yang mewakili sudut pandang profesi.

Poin-Poin Penting Masukan Kurikulum

Narasumber memberikan sejumlah rekomendasi kunci untuk memperkuat kurikulum Magister Akuntansi Syariah agar dapat menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing, sejalan dengan kebutuhan pasar dan perkembangan akuntansi syariah global.

1. Integrasi Nilai Etis dan Kinerja MaP

  • Penguatan Maqashid Syariah: Kurikulum harus secara mendalam mengintegrasikan konsep Maqashid Syariah tidak hanya sebagai mata kuliah filosofis tetapi juga dalam mata kuliah inti akuntansi dan manajemen kinerja.
  • Maslahah Performa (MaP): Rekomendasi memasukkan materi Maslahah Performa (MaP) sebagai sistem manajemen kinerja berbasis maqashid untuk mengukur kinerja lembaga secara holistik (duniawi dan ukhrawi).
  • Audit Kemaslahatan: Kurikulum perlu membekali mahasiswa dengan kemampuan melakukan "Maslahah Assurance" atau audit kemaslahatan, memastikan laporan keberlanjutan Lembaga Keuangan Islam (LKI) sejalan dengan tujuan syariah.

2. Keseimbangan Riset dan Metodologi

  • Fokus Metodologi: Perlunya peningkatan porsi dan kedalaman mata kuliah metodologi penelitian (kuantitatif, kualitatif, dan mixed-methods) untuk mendukung kualitas tesis.
  • Topik Emerging Issues: Kurikulum harus memasukkan topik-topik riset terkini seperti Green Sukuk, Islamic Fintech, serta implementasi Integrated dan Sustainability Reporting di LKI.

3. Relevansi Standar Profesi (IAI)

  • Standar Global: Kurikulum harus memastikan bahwa materi ajar selaras dengan standar akuntansi profesional terbaru, termasuk standar dari AAOIFI, PSAK Syariah, dan kerangka pengungkapan sustainability IFRS/ISSB.
  • Pencapaian Profesional: Dorongan untuk menyelaraskan kurikulum agar mendukung persiapan mahasiswa dalam mencapai gelar profesional, khususnya yang mengarah pada spesialisasi Chartered Accountant (CA) dalam Akuntansi Syariah.

Secara keseluruhan, workshop ini menghasilkan peta jalan yang jelas bagi Program Studi Magister Akuntansi Syariah UIN Sunan Kalijaga untuk merancang kurikulum yang tidak hanya kuat secara teori Islam, tetapi juga relevan dan aplikatif di dunia kerja profesional dan akademik.